MATERI SENI BUDAYA BAB. 10 KELAS 7 SEMESTER 2
Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu
Ragam hias dapat diterapkan pada bahan kayu.
Setiap etnis di Indonesia memiliki ragam hias pada kayu
seperti pada kursi, tempat tidur, meja, dan benda kayu lainnya.
Fungsi ragam hias untuk menambah keindahan atau estetika
dan memiliki simbol atau makna.
Kayu banyak digunakan untuk membuat perabot rumah tangga seperti
kursi, lemari, dan peti, bagian bangunan seperti tiang, pintu, dan jendela.
Banyak perabot kayu atau bagian bangunan diberi ragam hias.
Motif hias yang digunakan berupa motif tumbuhan, binatang, figuratif, dan geometris
atau gabungan dari motif-motif tersebut.
Penerapan ragam hias pada kayu dilakukan dengan teknik mengukir
atau teknik menggambar (melukis) atau gabungan dari keduanya.
Berikut contoh ragam hias pada tembok berbahan kayu :
Ada ragam hias pada benda-benda tersebut yang memiliki nilai simbolis,
terkait dengan kepercayaan atau agama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa,
Sumatra, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua memiliki ragam hias yang khas
pada bahan kayu.
Ragam hias diterapkan pada permukaan kayu yang berbentuk bidang dua dan tiga dimensi,
dilakukan dengan cara menggambar atau mengukir.
Penerapan ragam hias pada bahan kayu juga terdapat pada benda-benda
seni kerajinan daerah seperti tameng dan topeng.
Ragam hias ini dikerjakan dengan cara digambar kemudian diberi warna.
Berikut contoh ragam hias hasil kerajian daerah :
(a)
(b).
(c)
(d)
(e)
Keterangan :
(a) Ragam hias ukiran Toraja
(b) Ragam hias ukiran Kalimantan
(c) Tameng Papua
(d) Tameng Kalimantan
(e) Topeng Yogya
Mengukir adalah membentuk tonjolan dan cekungan berbentuk ragam hias tertentu
pada permukaan kayu dengan menggunakan alat pahat dan pemukul.
Mata pahat Ada 2 jenis, yaitu mata pahat mendatar dan melengkung.
Penggunaan pahat harus disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang akan diukir.
Berikut contoh jenis mata pahat mendatar dan melengkung :
Pahat ada 4 jenis, yaitu :
Pahat Kuku (Pahat Penguku) :
berbentuk lengkung seperti kuku manusia.
Pahat Lurus (Pahat Penyilat) :
berbentuk lurus, berfungsi untuk mengerjakan bagian yang lurus dan rata,
Pahat Lengkung Setengah Bulatan (Pahat Kol) :
Pahat Miring (Pahat Pengot) :
Alat pemukul yang digunakan dalam kegiatan mengukir umumnya terbuat dari kayu
meskipun ada juga yang menggunakan palu besi dan batu. Berikut contoh alat pemukul :
Keterangan :
a) palu besi
b) palu kayu
c) batu
Bentuk kayu ada yang berupa batang dan ada juga yang berbentuk papan.
Kayu banyak jenisnya. Ada kayu yang memiliki serat halus dan ada yang kasar.
Mengukir kayu harus memperlihatkan alur seratnya.
Sebelum kayu diukir, terlebih dahulu harus dibuatkan gambar ragam hiasnya.
Berikut contoh Sketsa ragam hias pada permukaan kayu batangan :
Berikut hasil ukiran dari sketsa tersebut :
Membuat torehan pada kayu dengan menggunakan ragam hias tertentu
merupakan aktivitas dalam mengukir.
Sebelum mengukir, sebaiknya kamu harus mengetahui terlebih dahulu alat, bahan
dan prosedur kerjanya.
Contoh prosedur kerja mengukir pada kayu :
Siapkan alat dan bahan menggambar ragam hias ukiran
Pilih bentuk ragam hias sebagai objek berkarya
Buatlah sketsa ragam hias pada bahan kayu
Berikan warna pada hasil gambar
Kayu dapat diberi warna dengan berbagai macam cat, misalnya cat minyak atau cat akrilik.
Oleh karena itu, produk dari bahan kayu dapat diberi hiasan ragam hias
dengan teknik melukis.
Berikut contoh prosedur melukis ragam hias pada kayu :
Siapkan bahan dan alat melukis (cat akrilik/cat tembok, kuas, dan palet)
Siapkan bahan kayu (papan kayu)
Buatlah rancangan gambar ragam hias pada kertas
Pindahkan gambar rancangan pada permukaan bahan kayu
Warnai dengan cat untuk menyelesaikan gambar ragam hias
Berikan lapisan vernis atau cat transparan pada permukaan kayu,
Ragam hias pada kayu dengan menggunakan teknik ukir menghasilkan bahan kayu
yang memiliki tekstur jelas, sedangkan dengan teknik gambar/lukis
menghasilkan tekstur halus.
Komentar
Posting Komentar